Sejarah Praja Muda Karana Indonesia (PRAMUKA INDONESIA)
Sejarah Praja Muda Karana Indonesia (PRAMUKA INDONESIA)
- Pada postingan sebelumnya admin berbagi informasi tentang Download Jadwal dan Panduan Pembelajaran Program Belajar dari Rumah di TVRI Minggu Kelima 11 sampai 17 Mei Tahun 2020, pada kesempatan kali ini admin akan berbagi informasi terkait Sejarah Pramuka.
Sejarah Pramuka di Indonesia kemunculannya diwarnai dengan proses pasang
surut dalam berorganisasi. Sangat wajar karena masa-masa awal tumbuhnya gerakan
Pramuka di Indonesia adalah pada saat Indonesia masih mengalami proses
penjajahan. Oleh karena itu, dalam pembahasan kita kali ini mengenai sejarah gerakan Pramuka di
Indonesia akan kita bagi menjadi tiga masa, yaitu: gerakan pramuka pada masa
penjajahan Belanda, Pramuka pada masa penjajahan Jepang, dan gerakan Pramuka
setelah Indonesia Merdeka.
- A. Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Belanda
Sejarah Pramuka Indonesia masa
Penjajahan Belanda - Ternyata, organisasi Pramuka Baden Powell sampai juga
gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini di bawa oleh Belanda ke
Indonesia pada masa kolonial. Didirikanlah oleh Belanda organisasi kepanduan
pertama di Indonesia yang diberi nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Istilah Padvinders merujuk
kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda.
Organisasi kepanduan ini ternyata
mendapat perhatian dari para pemimpin gerakan kemerdekaan. Mereka melihat bahwa
pendidikan dan pelatihan yang dikenal dalam gerakan kepanduan dapat digunakan
untuk membentuk karakter manusia Indonesia. Para tokoh pergerakan tersebut
sepakat untuk mendirikan organisasi serupa. Mulailah bermunculan
organisasi-organisai kepanduan yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh pergerakan,
seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon), JPO
(Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery),
dan JJP (Jong Java Padvindery).
Penggunaan istilah Padvindery yang
digunakan dalam kelompok-kelompok tersebut mendapat larangan dari Belanda.
Namun, para tokoh nasional Indonesia tidak kehabisan akal. Oleh K.H Agus Salim,
istilah Padvindery diganti dengan Pandu atau Kepanduan.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda,
kesadaran nasional rakyat Indonesia semakin meningkat. Beberapa organisasi
kepanduan meleburkan diri menjadi organisasi yang lebih besar. Pada tahun 1930,
organisasi PPS (Pandu Pemuda Sumatera), PK (Pandu Kesultanan), dan IPO bergabung
menjadi satu membentuk KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Tahun 1931,
dibentuklah wadah baru bagi gerakan kepanduan Indonesia yang bernama PAPI
(Persatuan Antar Pandu Indonesia). Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun
1938, organisasi ini berubah nama menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia).
Sebagai upaya menggalang rasa persatuan
dan kesatuan bangsa, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI
berencana untuk melakukan kegiatan All Indonesia Jamboree. Namun, sepertinya
rencana tersebut tidak berjalan mulus. Beberapa perubahan harus dilakukan baik
dalam hal waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan. Setelah melewati beberapa
pertimbangan, kegiatan ini akhirnya dapat terlaksana juga. Disepakati, nama
kegiatan diganti dengan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) dan
diselenggarakan mulai tanggal 29 s/d 23 Juli 1941 di Yogyakarta. Perkemahan
inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore seperti yang
sering kita lihat sekarang ini.
- B. Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Jepang
Sejarah Pramuka Indonesia masa
Penjajahan Jepang - Gerakan Pramuka Indonesia terus bertahan pada masa
penjajahan Jepang. Namun, gerakan kepanduan ini mendapat beberapa hambatan.
Pada masa Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada
Belanda. Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yang ditarik masuk Keibondan,
PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang yang digunakan untuk mendukung
tentara Jepang.
Bukan hanya itu, ternyata Jepang
melarang berdirinya Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan
kepanduan. Jepang menganggap, organisasi ini berbahaya karena dapat
meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat jajahan. Namun, upaya itu
tidak menyurutkan semangat para tokoh kepanduan Indonesia untuk
menyelenggarakan PERKINO II. Belakangan, banyak pandu yang ikut terjun dan
saling bahu-membahu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara
Jepang.
- C. Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Sejarah Pramuka Indonesia Zaman
Kemerdekaan - Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi
Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Kota Solo. Organisasi
ini ditetapkan sebagai satu-satunya wadah kepanduan tempat anggota kepanduan
Indonesia bernaung. Penetapan ini dikuatkan juga melalui keputusan Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.
Namun, seiring berjalannya waktu, tahun 1950 banyak bermunculan
organisasi-organisasi kepanduan yang pernah ada pada Perang Dunia ke-2. Oleh
sebab itu, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan mengeluarkan
Keputusan Nomor 23441/Kab, Tanggal 6 September 1951 yang memungkinkan
berdirinya organisasi kepanduan lain selain dari Pandu Rakyat Indonesia.
Menginjak tahun 1961, telah ada sekitar
100 organisasi kepanduan Indonesia. Organisasi tersebut tergabung dalam 3
federasi organisasi yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Pandu
Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI).
Namun, menyikapi kelemahan yang ada, maka ketiga federasi tersebut bergabung
menjadi satu membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).
Diakibatkan adanya kepentingan golongan
yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan tersebut disadari pula oleh
pihak komunis yang ingin menjadikan Perkindo sebagai gerakan Pioner Muda
seperti yang ada di negara komunis. Namun, kentalnya semangat Pancasila dalam
Perkindo membuat seluruh anggotanya menentang keras keinginan komunis tersebut.
Untuk menghalau kepentingan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang ditandatangani oleh Ir Juanda yang saat itu
menjabat sebagai Pjs Presiden RI karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke
Jepang.
Lewat Keppres tersebut, pemerintah
menetapkan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang
mendapat izin untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi
lain yang mirip sifatnya dengan gerakan Pramuka dilarang keberadaannya.
- D. Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia
Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia -
Perkembangan gerakan Pramuka yang pesat sangat ditunjang oleh ketentuan dalam
Anggaran Dasar gerakan Pramuka yang mengatur tentang metode pendidikan
kepramukaan. Ketentuan tersebut membawa banyak perubahan bagi gerakan Pramuka
yakni menjadikan Pramuka lebih kuat secara organisasi dan cepat berkembang dari
kota ke desa. Adanya pengaturan yang jelas tentang sistem Majelis Pembimbing
yang disiplin dijalankan di tiap tingkatan. Baik itu di tingkat nasional,
maupun tingkat Gugus Depan.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, secara
resmi gerakan Pramuka diperkenalkan ke seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya di
Jakarta, namun juga ditempat penting seluruh Indonesia. Di Ibu Kota Jakarta,
terdapat apel besar yang diikuti oleh 10.000 anggota Gerakan Pramuka yang
dilanjutkan dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan
berkeliling Jakarta. Peristiwa perkenalan yang terjadi pada tanggal 14 Agustus
1961 ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati
oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.
Jambore
Nasional Indonesia
Jambore Nasional (Jamnas) adalah istilah
disematkan pada Pertemuan Pramuka Penggalang se-Indonesia dengan bentuk
perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Jambore
Nasional dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan peserta yang berasal dari
seluruh Kabupaten dan Kota se-Indonesia. Sampai saat ini, kegiatan Jambore
Nasional telah 10 kali diadakan. Berikut ini adalah daftar lengkap Jamnas yang
pernah terlaksana :
- Jambore Nasional ke-1 1973: Situ Baru, Jakarta
- Jambore Nasional ke-2 1977: Sibolangit, Sumatera Utara
- Jambore Nasional ke-3 1981: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-4 1986: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-5 1991: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-6 1996: Cibubur, Jakarta
- Jambore Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa Tengah
- Jambore Nasional ke-8 2006: Jatinangor, Jawa Bara
- Jambore Nasional ke-9 2011: Danau teluk gelam Kab. Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
- Jambore Nasional ke-10 2016: Cibubur, Jakarta.
Demikian yang dapat admin sampaikan
terkait informasi Sejarah Praja Muda Karana Indonesia (PRAMUKA INDONESIA),
semoga bermanfaat . . .*)